Kliping Bagus. Masalah kelebihan berat bedan saat ini menjadi masalah yang sulit terpecahkan, karena hal ini berhubungan dengan gaya hidup yang berhubungan dengan teknologi yang membuat orang malas bergerak. Sebagai contoh, dengan adanya fenomena belanja online, maka orang jadi malas bergerak, tinggal ambil handphone langsung bisa belanja.
Selain itu solusi obat untuk menurunkan kelebihan badan pada saat ini, mempunyai efek yang negatif bagi penggunanya, sehingga resiko lain yang harus ditanggung oleh penderita kelebihan berat badan semakin banyak. Oleh karena itu diperlukan penelitian-penelitian untuk menemukan obat penurun berat badan yang aman bagi penggunanya.
Kabar ini bisa didapat dari dalam negeri Indonesia sendiri, seperti yang di tayangkan oleh portal media Detik, yang bertajuk “Ilmuwan Indonesia Temukan Cara Bikin Obat Obesitas dari Ekstrak Kedelai Tempe”, yang isinya menjelaskan tentang penemuan ilmuwan Indonesia yang meneliti kemungkinan pembuatan obat penurun berat badan dari ekstrak tempe. Seberapa jauh hasil penelitian itu, silahkan dibaca pada artikel dibawah. Mudah-mudahan peneltian ini berkelanjutan sampai obatnya dipasarkan secara resmi.
Selain itu solusi obat untuk menurunkan kelebihan badan pada saat ini, mempunyai efek yang negatif bagi penggunanya, sehingga resiko lain yang harus ditanggung oleh penderita kelebihan berat badan semakin banyak. Oleh karena itu diperlukan penelitian-penelitian untuk menemukan obat penurun berat badan yang aman bagi penggunanya.
Kabar ini bisa didapat dari dalam negeri Indonesia sendiri, seperti yang di tayangkan oleh portal media Detik, yang bertajuk “Ilmuwan Indonesia Temukan Cara Bikin Obat Obesitas dari Ekstrak Kedelai Tempe”, yang isinya menjelaskan tentang penemuan ilmuwan Indonesia yang meneliti kemungkinan pembuatan obat penurun berat badan dari ekstrak tempe. Seberapa jauh hasil penelitian itu, silahkan dibaca pada artikel dibawah. Mudah-mudahan peneltian ini berkelanjutan sampai obatnya dipasarkan secara resmi.
Ilmuwan Indonesia Temukan Cara Bikin Obat Obesitas dari Ekstrak Kedelai Tempe
Kelebihan berat badan atau obesitas digambarkan sebagai kondisi di mana lemak dalam tubuh seseorang menumpuk dan kini semakin menjadi masalah kesehatan. World Health Organization (WHO) melaporkan kasus obesitas ini telah meningkat hingga dua kali lipat sejak tahun 1980.
Oleh karena alasan itu beragam cara dikembangkan oleh ilmuwan untuk mengurangi kasus obesitas selain mendorong gaya hidup sehat. Ada prosedur menyedot lemak, operasi lambung, sampai penggunaan obat-obatan untuk menghancurkan lemak di bawah kulit.
Terkait penggunaan obat penghancur lemak tersebut, peneliti Dr dr Reza Yuridian Purwoko, SpKK, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan sayangnya obat yang ada sekarang masih didapatkan memberikan efek samping. Gejala yang muncul bisa bercak kemerahan, rasa tersengat, rasa nyeri, pembengkakan kulit, dan pada beberapa kasus kerusakan kulit akibat luka pascasuntikan.
Baca Artikel Lainnya : Untuk Menangkal Penyakit, Kuman Helicobacter Pylori Dimodifikasi Sebagai Pembawa Vaksin
Menurut dr Reza dan telah dibuktikan oleh studi yang ada bahwa hal itu terjadi karena zat tambahan dalam sediaan obat yaitu sodium deksikolat (SD) dapat menyebabkan nekrosis (kematian sel) dan menimbulkan inflamasi.
Berangkat dari keinginan membuat obat yang lebih aman dan efektif, dr Reza meneliti penggunaan senyawa fosfatidilkolin (FK) dari bahan alami yaitu biji-bijian kedelai yang biasa dijadikan untuk tempe. Alasannya karena ekstrak kedelai yang telah dipurifikasi dalam studi sebelumnya terlihat memiliki senyawa FK.
Kedelai kalau buat pangan kan yang diambil proteinnya tapi lemaknya dibuang. Tapi itu bisa dipakai dan telah diteliti banyak negara kalau FK tempe itu memang bisa menghancurkan lemak, kata dr Reza saat mempresentasikan penelitiannya sebagai syarat pengukuhan doktor di FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (1532016).
Menurut dr Reza dan telah dibuktikan oleh studi yang ada bahwa hal itu terjadi karena zat tambahan dalam sediaan obat yaitu sodium deksikolat (SD) dapat menyebabkan nekrosis (kematian sel) dan menimbulkan inflamasi.
Berangkat dari keinginan membuat obat yang lebih aman dan efektif, dr Reza meneliti penggunaan senyawa fosfatidilkolin (FK) dari bahan alami yaitu biji-bijian kedelai yang biasa dijadikan untuk tempe. Alasannya karena ekstrak kedelai yang telah dipurifikasi dalam studi sebelumnya terlihat memiliki senyawa FK.
Kedelai kalau buat pangan kan yang diambil proteinnya tapi lemaknya dibuang. Tapi itu bisa dipakai dan telah diteliti banyak negara kalau FK tempe itu memang bisa menghancurkan lemak, kata dr Reza saat mempresentasikan penelitiannya sebagai syarat pengukuhan doktor di FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (1532016).
dr Reza
Jadi supaya FK itu bisa masuk ke dalam sel menghancurkan lemak, SD dipakai sebagai perantaranya dan senyawa itu keras efeknya. Maka dari itu kita di sini mencoba membuat penggantinya yaitu dengan senyawa namanya liposom dari kedelai yang juga bisa menghantarkan FK ke sel lemak, lanjut dokter yang sehari-hari praktik di Klinik Ergia Jakarta.
Hasil tes di laboratorium menunjukkan bahwa memang benar ekstrak kedelai ini mampu memiliki efek menghancurkan lemak lewat cara yang aman yaitu apoptosis (kematian sel yang terseleksi) berkat liposom . Hanya saja harus diakui kemampuannya tidak sehebat obat penghancur lemak dari senyawa FK dicampur SD.
Memang benar (tidak lebih kuat -red) tapi jadi jauh lebih aman. Enggak apa-apa obat pelan-pelan bekerja tinggal ini ditambah penelitian lebih lanjut, kata dr Reza.
dr Reza mengatakan harapannya senyawa dari kedelai ini bisa dipakai dan diterapkan lebih lanjut sebagai pengganti untuk obat obesitas yang lebih aman.(fdsup)
Source link
0 Response to "Obat Obesitas Dari Ekstrak Tempe Jadi Penemuan Ilmuwan Indonesia"
Posting Komentar